132 research outputs found

    Integrasi Arsitektur Dan Manajemen Layanan Ti Untuk Pencapaian Fleksibilitas Teknologi Informasi Pada Organisasi

    Full text link
    Peran teknologi Informasi (TI) dalam organisasi saat ini telah mengalami pergeseran paradigma, pada awalnyaTI hanya berfokus pada otomatisasi data, pengolahan data atau manipulasi data, saat ini sudah bergeser padafungsi strategi dan layanan. Kesesuaian dan performa layanan TI dapat menjadi faktor penentu dalampencapaian tujuan dan sasaran organisasi, apabila diposisikan dan difungsikan secara tepat dan selarasdengan visi bisnis organisasi. Hal ini tentu dilakukan dengan sudut pandang yang menyeluruh terhadaporganisasi, fungsi dan keterhubungan komponen-komponen dalam organisasi baik internal maupun eksternal,serta faktor-faktor Perubahan yang akan mempengaruhi organisasi. Dalam tulisan ini akan dikaji fungsi darikerangka kerja arsitektur dan manajemen layanan TI sebagai suatu kerangka kerja yang terintegrasi. Dari hasilstudi terhadap beberapa kerangka kerja yang ada, ditetapkan Servive Oriented Architecture (SOA) danInformation Technology Infrastructure Library (ITIL) sebagai suatu kerangka kerja yang memiliki pola yangsaling melengkapi dalam hal penyediaan layanan TI. ITIL sebagai kerangka kerja manajemen layanan TI dapatmembantu organisasi mengelola TI dari perspektif bisnis, dengan melakukan identifikasi dan pemetaan prosesbisnis yang mendasari infrastruktur dan layanan. SOA berfungsi sebagai kerangka kerja arsitektur layanan TIyang menghubungkan seluruh komponen infrastruktur. Konvergensi ITIL dan SOA dapat menciptakan suatuintegrasi yang sinergis untuk pencapaian fleksibilitas TI di organisasi

    Self-adaptive Software Modeling Based on Contextual Requirements

    Get PDF
    The ability of self-adaptive software in responding to change is determined by contextual requirements, i.e. a requirement in capturing relevant context-atributes and modeling behavior for system adaptation. However, in most cases, modeling for self-adaptive software is does not take into consider the requirements evolution based on contextual requirements. This paper introduces an approach through requirements modeling languages directed to adaptation patterns to support requirements evolution. The model is prepared through contextual requirements approach that is integrated into MAPE-K (monitor, anayze, plan, execute - knowledge) patterns in goal-oriented requirements engineering. As an evaluation, the adaptation process is modeled for cleaner robot. The experimental results show that the requirements modeling process has been able to direct software into self-adaptive capability and meet the requirements evolution

    PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF UNTUK PETERNAKAN SEBAGAI PENUNJANG KETAHANAN PANGAN

    Get PDF
    Berdasarkan UU No. 18/2012 tentang Pangan, terdapat tiga unsur yang harus terpenuhi agar kondisi ketahanan pangan tercapai. Ketiga unsur tersebut adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) dan stabilisasi (stability). Unsur-unsur tersebut harus terpenuhi agar tidak menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi. Ketahanan pangan sebagai sistem, memiliki arti dan perspektif yang lebih luas, keterlibatan berbagai bidang untuk membentuk sistem ketahanan yang tangguh sangat diperlukan. Pada era disrupsi dan revolusi industri 4.0 saat ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat fundamental. TIK dapat memberikan jaminan kualitas informasi dalam tiga unsur ketahanan pangan, mulai dari hulu sampai ke hilir, apalagi saat ini pergerakan fisik sangat dibatasi akibat adanya pandemik Covid-19. Sebagai langkah awal untuk membentuk sistem ketahanan pangan, fokus utama pengabdian saat ini adalah untuk memenuhi unsur ketersediaan dan keterjangkauan, karena permasalahan mitra yang terlibat berada dalam kategori tersebut. selain itu, akan diberikan gambaran proses bisnis yang harus dilakukan oleh mitra agar hibah pengabdian ini menjadi hibah produktif dan berkelanjutan, serta memberikan gambaran perencanaan teknologi informasi, sebagai langkah awal untuk mendukung kegiatan mitra pengabdian. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh pandemik virus Covid-19 yang berdampak pada tingkat perekonomian akibat adanya batasan sosial kemasyarakatan. Dampak ekonomi yang terjadi yaitu pada usaha bidang peternakan, baik peternak ikan, ayam dan peternak lainnya. Salah satunya adalah permasalahan terkait meningkatnya harga pakan ternak. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap unsur ketersediaan dan accessibility, sehingga perlu solusi alternatif untuk menekan biaya pakan.Oleh karena itu, Budidaya maggot dan tanaman azola merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, sebagai alternatif pakan ternak dan ikan yang memiliki protein tinggi. Pada program pengabdian ini telah diselenggarakan diskusi terkait pakan alternatif untuk perikanan di Pokdakan Minawargi dan Kelompok Pemuda Mangunreja. Selain diskusi terkait pakan alternatif, juga dibahas mengenai proses bisnis yang dianjurkan untuk berjalan di Pokdakan Minawargi dan Kelompok Pemuda Mangunreja. Tujuan pembahasan proses bisnis ini adalah agar hasil hibah dapat berjalan secara kontinyu, sehingga dapat membantu kelompok masyarakat lainnya, selain dari anggota Pokdakan Minawargi dan Kelompok Pemuda Mangunreja. Proses bisnis tersebut secara rinci adalah 60% persen untuk kebutuhan biaya manajemen, 25 % untuk biaya sosial (social fee), 15% untuk tambahan investasi, sehingga dengan proses bisnis tersebut diharapkan stimulus awal dapat terus tumbuh dan terus memberikan manfaat pada masyarakat sekitar, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik.

    PbM-KP PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERIKANAN DAN JAMUR MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

    Get PDF
    Budidaya perikanan dan jamur  merupakan jenis usaha  yang saat ini menjadi tren di kalangan masyarakat di Indonesia. Pembudidaya ikan dan jamur terdiri dari perseorangan maupun kelompok. Saat ini banyak warga di wilayah Desa Mangunreja sebagai pembudidaya ikan terutama ikan nila. Ikan nila saat ini merupakan ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat dikarenakan harga yang terjangkau dan mudah di budidayakan. Selain ikan nila, di wilayah Salawu terdapat banyak pembudidaya jamur, terutama jamur tiram yang mengalami pertumbuhan permintaan. Hasil dari survei  awal  masih  terdapat  kekurangan terkait  produksi  dalam  pembudidayaan baik  perikanan maupun jamur dikarenakan masih dilakukan secara tradisional atau memanfaatkan kondisi seadanya. Salah satu langkah untuk meningkatkan kapasitas hasil pembudidayaan ikan dan budidaya jamur dalam program ini yaitu memberikan pemahaman dan pelatihan mengenai penggunaan teknologi yaitu penerapan kincir sederhana untuk peningkatan kadar oksigen dalam air untuk perikanan dan teknologi pengaturan kelembaban ruangan pada budidaya jamur.Teknologi yang diterapkan didukung sistem monitoring memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam upaya meningkatkan hasil produksinya. Tujuan yang akan dicapai dalam program ini adalah bagaimana meningkatkan kapasitas produksi dalam pembudidayaan ikan nila dan budidaya jamur dengan memanfaatkan teknologi terutama IoT sebagai upaya dalam meningkatkan kapasitas hasil budidaya perikanan dan budidaya jamur. Program ini memiliki tahapan pelaksanaan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program, dimana diakhir program diharapkan mitra mampu meningkatkan kapasitas hasil budidaya perikanan dan budidaya jamur sehingga memberikan dampak pada peningkatan pendapatan pembudidaya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melakukan penerapan teknologi pada mitra pertama yaitu sistem kincir air untuk budidaya perikanan dan pada mitra kedua yaitu sistem monitoring kelembaban suhu ruangan pada budidaya jamur menggunakan perangkat teknologi terutama IoT. Tujuan dari program pengabdian ini diharapkan dapat membantu berupa peningkatan manajemen pengetahuan mitra, penerapan IT dan peningkatan hasil budidaya budidaya perikanan maupun budidaya jamur. Hasil produksi dari budidaya tersebut dapat memberikan manfaat pada mitra dan masyarakat sekitar, terutama terkait program ketahanan pangan

    Penerapan Change Management untuk Peningkatan Proses Bisnis dalam Meraih Keunggulan Kompetitif Organisasi

    Full text link
    Lingkungan bisnis merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada proses bisnis sebuah organisasi, Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis harus dapat direspon secara positif oleh organisasi, supaya organisasi tersebut dapat bertahan hidup dan meraih keunggulan kompetitif. Change management merupakan serangkaian proses yang digunakan untuk memastikan bahwa Perubahan yang signifikan dapat dilakukan secara terkontrol dan sistematis, untuk mengatasi resistensi terhadap Perubahan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan pencapaian tujuan organisasi untuk melakukan transformasi yang efektif. Pada makalah ini akan dibahas penerapan change management dengan pendekatan manajemen proyek Perubahan yang mengadopsi dari model yang dikemukakan John P. Kotter dan William Bridges, kajian ini akan memberikan pemahaman tentang pengetahuan secara teori dan menggabungkannya antara practical tool dan metodologi manajemen proyek dalam mengelola proses Perubahan yang kompleks. Untuk melengkapi kajian dari penelitian, pada makalah ini dilengkapi dengan pembahasan sebuah studi kasus

    Sikap Generai Muda dalam Menghadapi Intoleransi

    Get PDF
    Bangsa Indonesia memiliki keberagaman yang harus diimbangi dengan sikap toleransi. Saat ini, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara semakin luntur semenjak pada awal era reformasi. Munculnya intoleransi sebagai salah satu pertanda lunturnya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk bela negara, sebagai generasi muda seharusnya tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara agar tetap seperti apa yang dicita-citakan oleh founding fathers Indonesia (Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno). Mengingat Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa suku bangsa, agama, ras, dan antar golongan yang paling cocok untuk menyatukan sebagai warga untuk bela negara adalah Pancasila. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana sikap generasi muda dalam menghadapi intoleransi yang terjadi pada masa sekarang ini. Sikap intoleransi terjadi karena kurangnya pemahaman bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam, sehingga timbul rasa bangga terhadap kelompok atau golongan sendiri dan menentang adanya perbedaan. Kesimpulan dari tulisan ini adalah dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai sikap intoleransi yang bertentangan dengan nilai Pancasila. Dalam tulisan ini dijelaskan cara dasar untuk para generasi muda dalam menghindari sikap intoleran yang dapat merusak identitas bangsa Indonesia yaitu dengan cara menerapkan kebaikan dan menegakkan kebenaran untuk bangsa Indonesia tanpa kita sadari sudah menjadi pahlawan bangsa ini.Kata kunci : Keberagaman; Intoleransi; Founding fathers; Bela Negara; Pancasila

    Rancangan Strategi Layanan Teknologi Informasi Untuk Institusi Perguruan Tinggi

    Full text link
    Setiap institusi perguruan tinggi dalam merealisasikan berbagai program pendidikan, membutuhkan suatu strategi yang tepat, guna pencapaian tujuan tersebut. Permasalahan yang sering muncul, adalah ketika teknologi informasi (TI) difungsikan sebagai penyedia layanan bagi kebutuhan sivitas akademika secara menyeluruh, hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya spesifikasi dari kualitas layanan atau nilai yang diberikan oleh layanan tersebut. Kondisi ini memerlukan suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap organisasi. Pendekatan sistem sosioteknis merupakan sudut pandang menyeluruh terhadap organisasi terkait pemenuhan TI bagi bisnis. Dalam penelitian ini pendekatan sosioteknis diekstraksi kedalam dua pendekatan, yaitu pendekatan manajemen layanan (Information Technology Infrastructure Library atau ITIL), dan pendekatan arsitektur layanan (Service Oriented Architecture atau SOA). Konvergensi dari ITIL dan SOA dapat menciptakan suatuintegrasi yang sinergis untuk pencapaian fleksibilitas TI pada organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rancangan strategi layanan TI untuk kebutuhan jangka panjang institusi. Aktifitas penyusunan strategidiawali dengan mengidentifikasi kultur dan lingkungan organisasi, selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kematangan proses menggunakan Control Objective for Information and Related Technology (COBIT), setelah dilakukan pemetaan terhadap ITIL. Dari hasil identifikasi dan pengukuran tersebut, dapat ditetapkan model strategi yang tepat untuk fungsi pengelolaan dan penyediaan layanan TI, melalui pendekatan tata kelola danarsitektur TI

    Requirements engineering for cloud computing adaptive model

    Get PDF
    The easy access and flexibility provided by cloud computing have made various types of organizations use this technology as an alternative solution. However, the decision to use the cloud technology sometimes ignores the basic aspects related to the understanding of its compliance with the characteristics of the organization.Thus, many advantages of the adoption of the technology do not align with the needs.This paper discusses the requirements engineering of the alignment of the organizational characteristics and the cloud computing technology in order to create the adaptive ability to guide strategic-business driven organizations.The model proposed in this article is formulated based on three views: architectural, alignment, and adaptive, by employing the Goal-Oriented Requirements Engineering.As a case study, the model is applied to cloud computing for university.The architectural view can translate the environmental characteristics of organizations through goal decomposition into detailed needs. Meanwhile, the alignment view can meet the implementation, so the dynamic adaptive ability can be realized through the adaptivity view.The mechanism of our proposed model can cover the adaptation needs before the migration (premigration), during the migration, and after the migration (postmigration)
    corecore